Minggu, 19 Desember 2010

teknik nenanam semangka

TEKNIK BUDIDAYA


SEMANGKA




IKLIM DAN TANAH
Butuh iklim hangat, dan untuk pertumbuhannya membutuhkan lebih banyak panas daripada tanaman hortikultura lainnya.
Suhu perkecambahan 25 - 30 °C untuk yang berbiji, sedang non biji 28 - 30 °C. Suhu pertumbuhan 20 - 25 °C, untuk pembuangaan dan penyerbukan 25°C. Untuk pengisian dan pemasakan buah 30°C.
Butuh cuaca kering dan cukup sinar matahari. Perakarannya dalam sehingga tahan kering, sebaliknya tidak tanah keadaan basah. Hujan terus menerus atau cuaca berawan terus menyebabkan tanaman kerdil, jumlah bunga dan buah berkurang.
Tumbuh baik di tanah berpasir atau geluh pasiran dengan pengatusan yang baik. Tidak baik ditanam terus menerus pada tanah yang sama. Bekas tanaman padi, jagung atau tebu adalah yang paling baik untuk semangka. PH tanah 6 -7 (netral). kembali ke atas

PERSIAPAN LAHAN DAN TANAM
PENGOLAHAN TANAH  
Pengolahan tanah dapat dilakukan hanya pada tempat yang akan ditanami selebar ± 1m. Untuk tanah yang tidak berpasir harus diolah sampai menjadi remah (gembur), kemudian dibentuk bedengan penanaman (lihat bentuk bedengan dan sistim tanam). Setelah bedengan penanaman jadi, selanjutnya dapat disebari dulu dengan pupuk kandang secara rata. Kalau menggunakan sistim koakan, pupuk kandang dapat diberikan pada koakan-koakan. Untuk keperluan 1 tanaman pupuk kandangnya 3 kg         
Catatan :  
Bila menanam pada musim hujan, maka jarak tanam maupun tinggi bedengan harus diambil yang paling besar. Terutama untuk tanah yang tak berpasir. Jarak antar tanaman minimal 100 cm, dengan lebar bedengan 3 m (tanam tunggal) dan 6-7 m (tanam ganda) dengan tinggi bedengan minimal 50 cm.  

PERSEMAIAN  
Semangka lebih baik disemaikan dulu sebelum dipindah tanam (lihat cara menyemai).  

PINDAH TANAM    
Setelah keluar 2-3 daun (dipersemaikan ± 12-14 hari) bibit telah siap dipindah ke lapang. Waktu pemindahan yang terbaik adalah sore hari dan plastik polybag harus dibuang (jangan ikut ditanam). 

JARAK TANAM  
Sistem Tunggal :  Sistem Ganda : 
90-100 cm x 300 cm
 
90-100 cm x 6-7 m
(2 baris tanaman) 
             
   kembali ke atas

PEMUPUKAN
Penanaman dengan menggunakan plastik hitam perak  
Bila memakai mulsa plastik hitam perak, pupuk dapat diberikan secara total (sekaligus) sebelum pindah tanam.  

Caranya :  
Setelah bedengan betul-betul siap dan telah disebari pupuk kandang, maka bedengan dapat diairi (sebaiknya dileb), tapi jangan terlalu basah. Selanjutnya pupuk buatan (jenis dan dosis lihat tabel) disebar secara rata pada bedengan kemudian diaduk rata. Setelah itu bedengan dibentuk semulus mungkin agar plastik dapat menempel secara sempurna pada bedengan, selanjutnya bedengan ditutup dengan plastik hitam-perak. Warna hitam menghadap ke bawah sedang warna peraknya menghadap ke atas. Untuk mendapatkan hasil yang baik, plastik dipasang pada waktu mendapatkan sinar matahari secara penuh (09.00 - 14.00) dan plastik ditarik sampai benar-benar rapat.  

Dosis pemupukan dengan mulsa plastik hitam perak (gr/tanaman)     
Semangka Berbiji:  Semangka Non Biji: 

Pupuk kandang 3000 gr
ZA 130 gr
Urea 60 gr
TSP 80 gr
KCl 100 gr
Total pupuk buatannya 370 gr/tan 

Pupuk kandang 3000 gr
ZA 130 gr
Urea 60 gr
TSP 40 gr
KCl 130 gr
Total pupuk buatannya 360 gr/tan 
 

Catatan :  
•Pupuk kandang yang digunakan harus sudah matang (jadi), sebab kalau masih mentah tanaman akan kerdil atau bahkan layu. 
•Pemupukan di atas adalah untuk tanah berpasir, maka bila digunakan pada tanah jenis lain (agak liat) pupuk dapat diberikan 80-90% dari dosis tersebut. 


Semangka berbiji :  
Pupuk kandang diberikan sekali sebagai pupuk dasar. Per tanaman 3 kg.  
Dasar : ZA = 30 TSP = 45 : KCl = 40 : Urea = 15 Total = 130 gr  
Sus I : ZA = 10 TSP = 10 : KCl = 10 : Urea =  5 Total = 35 gr  
Sus II : ZA = 50 TSP = 25 : KCl = 35 : Urea = 25 Total = 135 gr  
Sus III : ZA = 65 TSP = - : KCl = 15 : Urea = - Total = 80 gr  
Sus IV : ZA = 15 TSP = - : KCl = - : Urea = - Total = 15 gr  
Total : ZA = 170 TSP = 80 : KCl = 100 : Urea = 45 Total = 395 gr(gr/tan)  

Semangka non biji :  
Pupuk kandang diberikan sekali sebagai pupuk dasar. Per tanaman 3 kg.  
Dasar : ZA = 30 TSP = 25 : KCl = 40 : Urea = 15 Total = 110 gr  
Sus I : ZA = 10 TSP = - : KCl = 10 : Urea =  5 Total = 25 gr  
Sus II : ZA = 50 TSP = 15 : KCl = 35 : Urea = 25 Total = 125 gr  
Sus III : ZA = 65 TSP = - : KCl = 25 : Urea = - Total = 90 gr  
Sus IV : ZA = 15 TSP = - : KCl = 20 : Urea = - Total = 35 gr  
Total : ZA = 170 TSP = 40 : KCl = 130 : Urea = 45 Total = 385 gr/tan  
(gr/tan)  
Waktu pemupukan :  
Pupuk dasar 3 hari sebelum tanam, diaduk rata pada bedengan penanaman, kalau sistim koak diaduk sampai rata pada koakan.  
Susulan I 7-10 hari setelah pindah tanam diberikan di sisi kiri dan kanan tanaman atau sekitar tanaman (setengah lingkaran) dengan jarak ± 10-15 cm dari pangkal batang  
Susulan II 14 hari setelah pupuk susulan I. Diberikan pada bagian depan dari tanaman (arah menjalarnya tanaman) Jarak ± 20 cm.  
Susulan III 14 hari setelah pupuk susulan II, diberikan di belakang tanaman (dekat selokan) Jarak ± 20 cm.  
Susulan IV 10-14 hari setelah pupuk susulan III. Diberikan di sekitar tanaman. Jarak ± 20 cm.  
Catatan :  
Waktu pemberian pupuk sebaiknya setelah melakukan pengairan. Jadi ketika keadaan tanah masih agak basah dan setelah melakukan pemupukan, selanjutnya pupuk ditutup lagi dengan tanah.  
Pemupukan di atas adalah untuk tanah berpasir, maka bila digunakan pada tanah jenis lain (agak liat) pupuk dapat diberikan 80-90% dari dosis tersebut.   kembali ke atas

KEUNTUNGAN PENGGUNAAN PLASTIK HITAM-PERAK
  
Pemberian pupuk dapat dilakukan secara total (sekali pupuk). 
Warna hitam pada plastik dapat menimbulkan kesan gelap, sehingga rumput-rumput pengganggu dapat ditekan pertumbuhannya, sedang warna perak dapat memantulkan sinar matahari sehingga dapat mengurangi hama Aphids, Trips, Tungau. Dengan demikian akan mengurangi juga serangan Virus. 
Menjaga tanah tetap gembur, merangsang pertumbuhan akar, dapat dipanen lebih awal. 
Menjaga suhu tanah, sehingga dapat membantu pertumbuhan tanaman. 
Menjaga kelembaban tanah (waktu hujan dapat menahan agar tanah tidak terlalu basah, bila musim kering dapat menahan penguapan air sehingga penyiraman tak terlalu sering). 
Untuk tanaman yang berumur pendek seperti semangka ini, mulsa plastik hitam perak dapat digunakan 2 kali masa tanam. 

Pemupukan bila tanam tanpa mulsa plastik hitam-perak :  
Pemupukan dilakukan 5 kali   kembali ke atas

PEMELIHARAAN
  
Menyulurkan ranting  
Setelah ranting memanjang, ranting disulurkan agar merambat membentuk siku-siku dengan baris tanaman. Bila ranting terlalu berhimpitan mudah menimbulkan penyakit, juga bunganya mudah rontok  

Mendangir  
Bila tidak memakai mulsa plastik Hitam-Perak, maka pendangiran harus dilakukan untuk membuang rumput pengganggu disekitar tanaman.  

Pemberian seresah  
Diberikan pada tempat dimana buah, batang dan ranting semangka berada. Ranting yang sudah disulurkan harus dialasi dengan jerami, demikian juga pada buahnya juga harus dialasi dengan jerami. Semakin tebal seresah semakin bagus. Waktu mulai memberi seresah paling lambat ketika panjang tanaman ± 50 cm.  

Pengairan dan Pengatusan  
Kelembaban tanah harus diperhatikan selama pertumbuhan awal guna mendapatkan tanaman yang baik. Bila bunga betina telah keluar, dianjurkan untuk mengurangi pengairan guna memperbaiki pembentukan buah. Bila buah mulai berkembang, pengairan perlu ditambah untuk mendapatkan buah dengan ukuran yang optimal. Dan selama pemasakan buah yaitu setelah buah mencapai ukuran maksimum pengairan dikurangi untuk mendapatkan kadar gula yang baik.  

Penyerbukan  
Penyerbukan dapat dibantu oleh serangga, tapi bila menanam semangka non biji harus dibantu oleh manusia supaya hasilnya lebih sempurna. Waktu penyerbukan adalah pagi hari. Semakin pagi semakin bagus (asal bunga betina semangka non biji yang akan diserbuki sudah mekar). Yang perlu diperhatikan serbuk sari semangka non biji steril (mandul) sehingga harus dilakukan penyerbukan silang dengan semangka biasa (berbiji) agar dapat membentuk buah. Karena itu bila menanam semangka non biji, maka harus pula menanam semangka berbiji, dengan perbandingan 1:10, artinya untuk 1 tanaman semangka berbiji sebagai penyerbuk untuk 10 tanaman semangka non biji.  

Cara menyerbuki semangka non biji :  
Ambil bunga jantan dari semangka berbiji, lalu diserbukkan pada bunga betina semangka non biji yang sudah mekar. Penyerbukan harus merata agar buah yang dihasilkan bagus bentuknya.        

Membuang ranting  
Bila semangka tumbuh normal (tidak terlalu subur), kita boleh memelihara 3 cabang tanpa melakukan pemotongan ranting sekunder, tapi kalau ranting semangka tumbuh terlalu subur ada gejala tumbuh memanjang, maka ujung cabang sekunder dipangkas dan ditinggalkan 2 daun. Sedang pada ruas yang ada buahnya dan ditumbuhi cabang sekunder, maka cabang tersebut harus secepatnya dibuang.  

Perempelan buah  
Buah  yang ada di dekat pangkal batang harus dibuang. Buah yang dijadikan paling baik ± 1 m dari pangkal batang (di atas daun ke-13). Untuk 1 tanaman dipelihara 1-2 buah saja (untuk jenis besar). Untuk jenis kecil 3-4 buah.  

Pemberantasan Hama dan Penyakit  
Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka tanaman harus diusahakan bebas dari hama dan penyakit. Pengendalian yang intensif sangat diperlukan bagi jenis tanaman ini.   kembali ke atas

PANEN

Untuk dataran rendah buah semangka dapat dipanen ± 65-70 hari setelah pindah tanam.  
Untuk dataran sedang buah semangka dapat dipanen ± 70-75 hari setelah pindah tanam.  
Hasil tiap Ha ± 25-30 ton.  kembali ke atas

cara menanam sawi

Sawi (Brassica juncea) merupakan tanaman semusim yang berdaun lonjong, halus, tidak berbulu
Syarat Tumbuh
Sawi dapat ditanam di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Akan tetapi, umumnya sawi diusahakan di dataran rendah, yaitu di pekarangan, di ladang, di polibek atau di sawah, jarang diusahakan di daerah pegunungan. Sawi termasuk tanaman sayuran yang tahan hujan. Sehingga ia dapat ditanam di sepanjang tahun, asalkan pada saat musim kemarau disediakan air yang cukup untuk penyiraman. Keadaan tanah yang dikehendaki adalah tanah gembur, banyak mengandung humus.
PEDOMAN BUDIDAYA
Penyemaian
Sawi diperbanyak dengan biji. Biji yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Biji sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapangan, sawi terlebih dahulu harus disemaikan. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak penyemaian.
Pengelolahan Tanah
Sambil menunggu bibit cukup umur untuk ditanam, tanah yang akan ditanami diolah dengan bajak atau cangkul, selanjutnya tanah itu diberi pupuk kandang dihaluskan, dan dibuat bedengan-bedengan dan panjang sesuai dengan keadaan lahan. Tinggi bedengan 10-20 cm dan jarak antara bedengan 35 cm.
Penanaman
Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman berumur 3-4 minggu sejak biji disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 30 x 40 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan Pengairan
Setelah tanaman dipindahkan ke lapangan, penyiraman perlu dilakukan. Sebaiknya penyiraman dilakukan dengan gembor yang halus lubangnya agar tanaman yang baru ditanam tidak rusak. Penyiraman ini dilakukan secara intensif pada pagi dan sore hari.
Penyulaman
Penyulaman perlu dilakukan apabila di lapangan tampak ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya kurang sempurna. Hal ini dilakukan segera minimal seminggu setelah penyulaman.
Pendangiran dan Pengairan
Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Menggemburkan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali.
Panen dan Pascapanen
Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama.

mengapa pertanian thailand maju

Utusan Malaysia – 17 Oktober 2009
Kenapa pertanian Thailand berjaya?
Oleh LAUPA JUNUS
RAKYAT Malaysia kadangkala terlupa bahawa
banyak produk pertanian yang dihasilkan anak
tempatan sebenarnya berkualiti. Apa yang
sering kali kedengaran ialah mereka teruja
dengan produk pertanian dari negara jiran di
sebelah utara iaitu Thailand.
Beras siam, mangga siam dan durian siam
adalah antara produk pertanian keluaran
negara itu yang kerap kali kita dengar.
Mengapa demikian? Adakah kerana produk
pertanian kita seperti durian dengan baka D24
dan sebagainya serta benih padi MR219 sebagai contoh, belum begitu berdaya saing.
Ada beberapa persoalan yang timbul dan ini dijawab jelas oleh seorang usahawan pertanian
yang juga Konsul Kehormat Diraja Thailand yang berpejabat di Langkawi, Datuk Shazryl Eskay
Abdullah.
Pada pertemuan dengan Mega di Kuala Lumpur, baru-baru ini, beliau yang dilantik ke jawatan
tersebut pada 2004 berkongsi beberapa persoalan untuk direnungi bersama.
Antaranya, kenapa buah dan sayur Thailand lebih baik dan kenapa sayur negara berkenaan
mampu bersaing dalam pasaran eksport.
Persoalannya yang tidak kurang pentingnya ialah kenapa keluaran padi negara berkenaan
cukup berkualiti dan mampu memnuhi keperluan eksport?
Persoalan-persoalan tersebut berada dalam lingkungan sektor agro makanan dan selanjutnya
beliau membawa kepada persoalan lain iaitu kenapa kita mampu berada dalam kedudukan
pertama dalam industri kayu getah.
Beliau yang berasal dari Kedah, menjelaskan terdapat beberapa perkara yang mendukung
kejayaan Thailand dalam bidang pertanian.
Kegigihan petani Thailand mengusahakan dan
memasarkan hasil tanaman mereka sememangnya
diketahui ramai.
Pertama, ia berkaitan dengan tenaga kerja yang mana mereka komited, tidak ortodoks dan
menguasai teknologi baru.
''Kerajaan Thailand sentiasa meningkatkan pengetahuan dalam bidang teknologi pertanian
serta asas tani kepada golongan petani mereka'' ujarnya.
Perkara kedua berkaitan dengan sistem atau pendekatan pertanian di negara berkenaan.
Shazryl Eskay merujuk kepada sikap petani yang menganggap pertanian adalah satu industri.
Katanya, oleh kerana sumber tanah adalah terhad, petani mengeksploitasi setiap inci tanah
pertanian dan setiap pokok yang mereka tanam.
''Di Malaysia, kita memberi tumpuan kepada pokok sehektar demi sehektar berbanding
tumpuan kepada sepokok demi sepokok.
Setiap petani juga, katanya, diajar bahawa untuk berjaya dalam pertanian, amalan secara
holistik adalah penting kerana kualiti dan kuantiti hasil pengeluaran bergantung kepada
pokok yang sihat.
Pokok yang sihat pula bergantung kepada tanah yang subur, manakala tanah yang subur
bergantung kepada kandungan atau sistem biodiversiti tanah seperti mikrob, cacing dan
hidupan lain dalam tanah.
Pada masa sama, kerajaan negara berkenaan juga meningkatkan infrastruktur pertanian
dengan menyediakan pusat pungutan dan pemprosesan hasil setiap daerah dan sistem silo
(simpanan bijirin).
Faktor ketiga yang beliau kongsi ialah penggunaan benih yang bermutu.
Katanya, klon benih memainkan peranan penting kerana yang menentukan sama ada kualitinya
baik seperti tahan lama, saiz sesuai, manis dan cantik.
Keseragaman klon juga penting dalam industri buah khususnya untuk pengetinan, selain kualiti
tahan penyakit.
Faktor keempat yang tidak kurang pentingnya ialah baja.
Menurut beliau, baja yang baik mengandungi nutrien yang lengkap untuk keperluan tanaman
dan tidak memudaratkan tanah serta mikroorganisme.
''(Kebanyakan) baja yang berada di pasaran kini tertumpu kepada keperluan tanaman sahaja,"
katanya.
Beliau mempersoalkan kenapakah pokok yang yang telah diberi baja masih mengalami
masalah seperti penyakit, tidak mengeluarkan getah dan buah tidak berkualiti,
Apa yang berlaku dakwanya ialah masalah 'defiseinsi nutrin' kerana pokok tidak mendapat
kuantiti dan baja yang diperlukan.
''Pokok perlu 16 jenis nutrien tapi yang dapat hanya baja N.P.K. sahaja sedangkan (nutrien)
yang lain diabaikan," katanya.
Katanya, negara berkenaan memanfaatkan baja untuk melakukan transformasi industri
pertanian dan nama baja yang digunakan ialah Silicon 23 iaitu sejenis baja mineral dan natural
dari negara berkenaan.
Faktor kelima ialah sistem pemasarannya yang mana ia melibatkan syarikat penerbangan Thai
Airways, amalan menggunakan koperasi pengangkutan dan pembungkusan yang berkualiti.
Oleh itu, katanya, faktor-faktor tersebut wajar diberi perhatian sekiranya industri pertanian
negara hendak ditransformasikan bersungguh-sungguh.
Beliau bagaimanapun berkata, sektor pertanian tempatan telah memperkenalkan banyak klon
benih dan baka untuk meningkatkan kualitinya.
Bagaimanapun, tanaman tersebut perlu nutrien yang lengkap dan berkesan untuk mencapai
sasaran pengeluarannya.
Shazryl Eskay menjelaskan, pembajaan penting kerana ia mampu menggantikan nutrien dan
melengkapkan apa yang kurang
Katanya, kadangkala berlaku kes yang mana tanaman masih bermasalah meskipun telah diberi
baja.
Kelapa sawit sebagai contoh merupakan jenis monoecious yang mampu menghasilkan bunga
betina atau jantan.
"Waktu pembentukan jantina adalah sangat penting bagi tanaman itu dan sekiranya berlaku
stres, penghasilan bunga betina terbantut," katanya.
Katanya, keadaan itu akan menyebabkan pembentukan bunga jantan yang antara lain
disebabkan tidak mendapat nutrien yang cukup dan lengkap.
Tanaman yang tidak mendapat nutrien yang cukup dan lengkap mengalami masalah
kekurangan zat. Ia disebabkan oleh dua faktor iaitu apabila tanaman tidak mendapat kuantiti
nutrien yang diperlukan dan tanaman tidak mendapat jenis nutrien yang diperlukan.
Kuantiti nutrien pula bergantung kepada jenis tanah sama ada berpasir tanah liat atau berasid.
Jika berpasir, baja akan hilang melalu proses larut resap dan jika tanah liat , baja akan hilang
menerusi proses pemeruwapan dan hilang apabila dalam proses larian permukaan semasa
hujan.
Pembajaan di tanah berasid pula akan menyebabkan fosfat terikat dan tidak dapat digunakan
oleh tanaman.
Justeru, waktu menabur baja penting bagi mengelakkan masalah tersebut.
Bagi jenis nutrien pula, beliau menjelaskan. tanaman memerlukan 16 jenis nutrien untuk proses
tumbesaran dan pengeluaran yang baik.
Nutrien yang sentiasa digantikan melalui proses pembajaan adalah NPK dan magnesium
sahaja.

cara menanam timun

PANDUAN MENANAM MENTIMUN

PENANAMAN 
Penyediaan Tanah 

Di Ladang 
Bajak dan gemburkan tanah sedalam 15 hingga 22 cm (6 – 9 inci). 
Sediakan batas yang berukuran 1.2 m (4 kaki) lebar, 25 cm (10 inci) 
tinggi dan panjangnya mengikut keadaan kawasan. Jarak antara batas 
ialah 30 cm (1 kaki). Gaulkan 50 kg tahi ayam reput ke dalam tanah 
bagi kawasan 100 meter persegi. 

Dalam Pasu dan Bekas-Bekas Lain 
Gunakan tanah campuran yang mengandungi 3 bahagian tanah, 1 bahagian 
tahi ayam reput atau kompos dan 1 bahagian pasir. Isikan pasu dengan 
tanah campuran tersebut sehingga 5 cm (2 inci) dari permukaan pasu. 

Menanam 

Di Ladang 
Semai terus 2 biji benih selubang sedalam 2.5 cm (1 inci). Jarak 
tanaman ialah 60 cm (2 kaki) antara pokok dan 60 cm (2 kaki) antara 
baris. Sebanyak 15 gm benih diperlukan untuk untuk kawasan seluas 
100 meter persegi. Penjarangan dilakukan 10 hari selepas menanam. 
Tinggalkan sepokok selubang. 

Dalam Pasu dan Bekas-Bekas Lain 
Semai terus 2 biji benih ke dalam pasu sedalam 2.5 cm (1 inci). 
Tinggalkan sepokok sepasu 2 minggu selepas menanam. 

PENJAGAAN 

Sungkupan 

Di Ladang 
Rumput kering, jerami padi atau lalang kering perlu diletak di atas 
batas sebagai sungkupan. Ini bertujuan untuk menolong mengekalkan 
lembapan dan suhu tanah serta melambatkan pertumbuhan rumpai. 

Dalam Pasu dan Bekas-Bekas Lain 
Gunakan rumput-rumput kering sebagai sungkupan. 

Menyedia Junjung 

Di Ladang 
Kayu junjung dibuat daripada kayu hutan atau buluh. Untuk membuat 
penyokong, kayu-kayu junjung berukuran 2 m (6.5 kaki) panjang 
dipacak berhampiran dengan anak benih dan dicondongkan supaya 
bertentangan dan bertemu di atas batas. Kemudian sebatang kayu 
diletak melintang dan diikat untuk mendapatkan sokongan yang kuat. 

Dalam Pasu dan Bekas-Bekas Lain 
Gunakan kayu pancang berukuran 2 m (6.5 kaki). 

Menyiram 

Timun memerlukan lembapan yang cukup untuk hidup subur. Siram dua 
kali sehari iaitu pagi dan petang kecuali pada hari hujan. 

Membaja 

Di Ladang 
Gunakan baja NPK Blue Special (12:12:17:2) sebanyak 10 kg bagi 
kawasan seluas 100 meter persegi. Baja dibahagi kepada 3 kali 
pembajaan iaitu pada minggu ke 2, 4 dan 6 selepas menanam. 

Dalam Pasu dan Bekas Lain 
Tabur 1 sudu teh atau 5 gm baja NPK Blue Special (12:12:17:2) sepasu 
setiap minggu. 

Merumput 

Kawal rumpai sepanjang masa. Kerja merumput dilakukan dengan 
mencabut, mencangkul atau menajak. 

MEMUNGUT HASIL 

Di Ladang 
Mulalah memetik hasil 7 – 8 minggu selepas menanam. Buah dipetik 
apabila mencapai panjang lebih kurang 15 hingga 20 cm (6 – 8 inci). 
Kutipan hasil dibuat 2 hari sekali selama satu bulan. Hasil adalah 
dianggarkan 200 kg hingga 300 kg bagi 100 meter persegi kawasan. 
Dengan harga purata RM 1.00 sekilo, pendapatan kasar RM 200 hingga 
RM 300 boleh diperolehi. 

Dalam Pasu dan Bekas-Bekas Lain 
Anggaran hasil ialah 1 kg sepokok. 

cara menanam cabe rawit

Budidaya Cabai Rawit
Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan (solanaceae.)yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabe berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia. Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di Malaysia dan Singapura ia dinamakan cili padi, di Filipina siling labuyo, dan di Thailand phrik khi nu. Di Kerala, India, terdapat masakan tradisional yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan kanthari mulagu. Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan nama Thai pepper atau bird’s eye chili pepper.
Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varitas cabai lainnya, ia dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 – 100.000 pada skala Scoville. Cabai rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya.
Cabai rawit dapat tumbuh baik didataran tinggi , maupu di dataran rendah . bertanam cabai rawit dapat memberikan nila ekonomi yang cukup tinggi apabila diusahakan dengan sungguh – sungguh .Satu hektar tanaman cabai rawit mampu menghasilkan 8 ton buah cabai rawit karena tanaman cabai rawit dapat kita usahakan selama dua sampai dua setengah tahun selama musim tanam .
Tanaman cabai rawit menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl. Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda dapat dikukus untuk lalap.Cabal rawit dapat diperbanyak dengan biji.
Jenis cabai rawi yang sering diusahakan adalah sebagai berikut :
1. cabai kecil atau cabai jemprit
buahnya kecil dan pendek , lebih pedas dibandingka Janis cabai lainnya.
2. cabai putih atau cabai domba
buahnya lebihbesar dari cabai jemprit atau cabai celepik , dan rasanya kurang enak.
3. cabai celepik
buahnyalebih besar dari pada cabai jemprit dan lebih keci dari cabai domba. Rasanya tidak sepedas cabai jemprit . sewakti muda berwarna hijau setelah masak berwarna merah cerah .
Syarat tumbuh
Untuk mendapatkan cabai rawit yang tinggi kita harus mengetahui yang syarat tumbuh yang diinginkan oleh cabai rawit. Adapun syarat nya sebagai berikut :
1. tanah
- gembur
- subur atau banyak mengandung zat makan
- pembuangan airnya baik ( tidak tergenang) , dan
- banyak mengandung humus
2. tempat tumbuh ( daerah )
- dataran rendah
- dataran tinggi
3. iklim
tanaman cabai rawit dapat tumbuh , baik pada daerah yang kurang hujan maupun yang sering hujan . suhu udara yang diperlukan tanaman ini adalah berkisar antara 25* c – 31*
Bahan dan Alat
1. alat yang diperlukan untuk menanam cabai rawit
- cangkul
- garpu tanah
- kored
- gembor ember
- sprayer
- ember
- meteran
- keranjang
- timbangan
- tali kenca ( pelurus )
2. bahan – bahan yang diperlukan untuk menanam cabai rawit
- benih cabai rawit
- pupuk kandang
- urea
- TSP
- Bambo
- Insektisida
- Fungisida
- KCL
- Pelastik kecil bumbungan
- Lalang atau daun kelapa
BERCOCOK TANAM
Pertumbuhan tanaman cabai rawit yang baik dan hasil produksinya tinggi merupakan dambaan dan harapan kita semua . untuk mencapai tahapan tersebut kita harus melakukan kegiatan bercocok tanam cabai rawit yang menggunakan tahapan – tahapan sebagai berikut
1. pengolahan tanah
dapat dilakukan membajak atau mencangkul sedalam 25 – 30 cm hingga tanah menjadi gembur . setelah itu biarkan 7 – 14 hari untuk mendapatkan sinar matahari
- pembuatan bedeng
• lebar bedeng 100 – 120 cm
• tinggi bedeng 20 – 30 cm
• jarak antara bedeng dengan bedeng lainnya 30 – 45 cm . arah bedeng memanjang ke utara selatan .
- syarat pupuk kandang yang baik adalah
• tidak berbau
• tidak panas
• berwarna kehitam hitaman , dan
• benar – benar sudah matang
- jarak tanaman cabai rawit sebagai berikut
• 50 x 100 cm
• 60 x 70 cm
• 50 x 90 cm
- cara pembuata jarak tanaman
a. pasang tali kenca ( pelurus ) sejajar dengan panjang bedeng , kira – kira 10 cm dari tepi bedeng
b. ukur jarak tanaman yang diinginkan pada sepanjang tali kencana tersebut
c. buat lubang tanaman sesuai dengan jarak tanaman tersebut , kemudian beri pupuk besar
• pupuk kandang = 1 kg / lubang
• pupuk urea =
• pupuk TSP =
• pupuk KCI =
d. campurkan ketiga pupuk buatan hinga rata dan masukan pada setiap lubang yang telah dibuat
2. pesemaian
pesemaian merupakan kegiatan untuk menghasilkan bibit
tanaman atau calon tanaman yang baik . adapun tahapan pesemaian adalah sebagai berikut :
a. membuat bedeng atau tempat pesemaian , ukuran bedeng pesemaian sebagai berikut
• lebar bedeng 1 – 1,2 m
• panjang bedeng 3 – 5 m
• tingi bedeng 15 – 20 cm
b. penyemaian benih
kebutuhan benih untuk satu hektar berkisar antar
300 – 500 benih . sebelum benih disemai atau ditabur , tempat pesemaian disiram merata . beberapa cara menyemai benih cabai rawit sebagai berikut :
– semai bebas atau ditabur merata
– semai dalam baris
– semai berkelompok
3. penanaman
bibit tanaman cabai rawit yang telah berumur 1 bulan segera ditanam . penanaman sebaiknya pada sore hari agar tanaman tidak layu
ciri – ciri bibit yang siap tanam adalah sebagai berikut :
• telah berumur satu bulan
• tidak terserang hama dan penyakit
• pertumbuhan tanaman seragam
cara penanaman
• siram bibit yang akan ditanam
• pilih bibit yangakan ditanam
• lepaskan bumbung atau pelastik dari bibit
• padatkan tanah disekeliling tanaman bibit yang telah dimasukan kelubang agar tidak rebah
4. pemeliharaan tanaman
a. penyiraman
penyiraman dilakukan 2 kali sehari atau di sesuaikan dengan keadaan tanah .
b. penyiangan
rumpu liar yang tumbuh disekita tanaman harus dicabit atau di siang dengan kored atau sabit
c. pemupukan
jumlah pupuk yang dibutuhkan dalam satu hektar adalah
• urea = 200 kg
• TSP = 200 kg
• KCI = 150 kg
d. hama dan penyakit
hama yang sering menyerang tanaman cabai rwit adalah sebagai berikut :
- tungau marah
- kutu daun berwarna kuning
- kutu gurem atau thrips
tanda – tanda tanaman terserang
- tanaman berwarna seperti perak
- tanaman tampak pucat
- daun menjadi layu
pengendalian
- cabut tanaman yang terserang berat
- kumpulkan bagian tanaman yang terserang ,lalu dibakar
PANEN
Panen merupakan kegiatan yang dinanti – nanti untuk menikmati jerih payah selama penanaman , produksi cabai rawit hampir sama dengan cabai besar , hanya saja umur cabai rawit lebih lama yaitu 2 – 3 tahun , sehingga produksi cabai rawit lebih tinggi dari pada cabai besar .
Cabai rawit dapat dipanen hijau ( muda ) dan dipanen merah atau sudah masak . bila cabai rawit di panen hijau, cabai kelihatan bernas dan berisi .
Pemanenan cabai rawit dapat dilakukan 4 – 7 hari sekali atau tergantung pada situasi harga pasaran .
Komposisi Cabe
Komposisi :
Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap, vitamin (A dan C). Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pematirasa kulit. Biji mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin berkhasiat sebagai antibiotik.
Manfaat Cabai Rawit
Bagian yang digunakan
Seluruh bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai tanaman obat, seperti buah, akar, daun, dan batang.
Indikasi
Cabai rawit dapat digunakan untuk :
1.Menambah nafsu makan
2.menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas,
3.batuk berdahak,
4.melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis,
5.migrain.
Cara Pemakaian Untuk obat yang diminum, buah cabai rawit digunakan sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini cabai rawit dapat direbus atau dibuat bubuk dan pil.
Untuk pemakaian luar, rebus buah cabai rawit secukupnya, lalu uapnya dipakai untuk memanasi bagian tubuh yang sakit atau giling cabai rawit sampai halus, lalu turapkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti rematik, jari terasa nyeri karena kedinginan (frosbite). Gilingan daun yang diturapkan ke tempat sakit digunakan untuk mengobati sakit perut dan bisul.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Kaki dan tangan lemas (seperti lumpuh)
Sediakan 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang kaki ayam yang dipotong sedikit di atas lutut, 60 g kacang tanah, dan 6 butir hung cao. Bersihkan bahan-bahan tersebut dan potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyak sampai bahan-bahan tersebut terendam seluruhnya (kira-kira 1 cm di atasnya). Selanjutnya, tim ramuan tersebut. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari dua kali, masing-masing separo dari ramuan.
Sakitperut
Cuci daun muda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit kapur sirih, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian perut yang sakit.
Rematik
Giling 10 buah cabai rawit sampai halus. Tambahkan 1/2 sendok teh kapur sirih dan air perasan sebuah jeruk nipis, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit.
Frosbite
Buang biji beberapa buah cabai rawit segar, lalu giling sampai halus, kemudiam balurkan ke tempat yang sakit.
Catatan:
Penderita penyakit saluran pencernaan, sakit tenggorokan, dan sakit mata dianjurkan untuk tidak mengonsumsi cabai rawit.
Rasa pedas di lidah menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin (opiat endogen) yang dapat menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan perasaan lebih sehat.
Hasil penelitian terbaru, cabai rawit dapat mengurangi kecenderungan terjadinya penggumpalan darah (trombosis), menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengurangi produksi kolesterol dan trigliserida di hati.
Pada sistem reproduksi, sifat cabai rawit yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk. Selain itu, dengan kandungan zat antioksidan yang cukup tinggi (seperti vitamin C dan beta karoten), cabai rawit dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan.

cara menanam jagung

MENANAM jagung manis relatif gampang. Setelah lahan dicangkul sampai halus, barulah ditajuk dengan kedalaman tiga sentimeter untuk menaruh bibit yang akan ditanam.

Kemudian, bibit ditimbun sekadarnya. Tekstur tanahnya harus gembur. Tidak boleh diinjak karena dapat menyebabkan tanah menjadi padat. Setiap lubang diisi sebutir benih dengan jarak 20–70 sentimeter.
Pada umur empat hari setelah bibit tumbuh, pupuklah dengan pupuk berimbang (Urea, TS, dan KCL).
Kemudian, pada umur 35 hari pemupukan kedua dengan jenis pupuk sama. Usai pemupukan, jagung tidak dirawat lagi walaupun ditumbuhi rerumputan untuk menjaga agat tidak mengganggu proses perbungaan sampai siap dipanen.
Dalam satu batang, jagung manis memiliki satu–tiga tongkol, tapi untuk menjaga agar buah maksimal satu batang ditinggalkan satu tongkol. Sedangkan soleng (buah muda) bisa dipanen dan dijual untuk konsumsi sayur pada umur 50 hari. Dengan menjual soleng tersebut, biasanya mampu mengembalikan modal petani untuk pengadaan pupuk dan bibit, sehingga petani mendapatkan keuntungan utuh saat panen.
Selain soleng, daun jagung juga bisa dijual untuk pakan ternak.
Dalam satu hektare menghabiskan 200 kg Urea, 100 kg TS, dan 100 kg KCl, untuk dua kali pemupukan. Tetapi, lebih memuaskan dibantu dengan pupuk kandang untuk mengurangi pupuk kimia. Pada kondisi sekarang, jagung muda dapat dipanen pada umur 70 hari. Waktu panen singkat itu ditambah lagi dengan pengolahan yang tidak sulit.
Jika ada gejala serangan hama atau penyakit, segera konsultasikan dengan penyuluh pertanian yang ada atau semprotkan pestisida yang disarankan Dinas Pertanian. Penggunakan pestisida digunakan secara bijaksana. Artinya, jika serangan hama/penyakit di atas ambang batas serangan, baru disemprot.
Tanaman jagung membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhan dan memberikan hasil produksi yang baik. Air diperlukan saat penanaman, pembungaan (45–55 hari) dan pengisian biji (60–80 hari). Perlu diperhatikan drainase yang baik dan hindari tanaman tergenang air.
Panen dan Pemasaran Hasil
Tanaman jagung manis dapat dipanen jika berumur 70 hari.
Ciri jagung dapat dipanen: Kelobot (bungkus janggel jagung) berwarna cokelat muda dan kering serta bijinya mengilat.
Setelah dipanen, jagung dipipil dan dikeringkan hingga kadar air 15%, sebaiknya dipanen saat jagung sudah benar-benar kering. Jagung pun siap dijual dengan hasil yang layak.

cara menanam bayam

PANDUAN MENANAM BAYAM
PENGENALAN
Bayam adalah sejenis sayuran daun yang mengandungi vitamin A, B dan C dan zat-zat galian seperti kalsium dan
besi.
JENIS
Terdapat 2 jenis bayam iaitu:
Bayam berwarna hijau. Jenis ini berdaun lebar dan kadangkala berdaun bujur.
Bayam berwarna hijau keunguan dan kemerahan.
TANAH
Bayam sesuai ditanam dipelbagai jenis tanah terutama tanah gembur liat ringan dan tanah liat berpasir. Tanah yang
kaya dengan bahan organik, mempunyai saliran yang baik dan mempunyai kemasaman tanah di antar 5.5 – 6.5 adalah
paling sesuai.
PENANAMAN
Menyediakan Batas
Bajak dan gemburkan tanah sebelum menyediakan batas. Ukuran batas ialah 120 cm lebar, 20-30 cm tinggi dan 760
cm panjang. Jarak antara batas ialah 46 cm. Buat tiga alur kecil memanjang di permukaan batas.
Menanam
Bayam ditanam terus dengan menggunakan biji benih. Oleh kerana biji benih bayam berkeadaan halus, gaulkan biji
benih dengan pasir atau tanah peroi sebelum disemai. Kemudian taburkan sama rata ke dalam alur-alur di atas batas.
Selepas 2-3 hari anak benih akan bercambah. Jarakkan mengikut ukuran yang disyorkan iaitu 8-10cm antara pokok
dan 2-3 cm antara barisan. Sebanyak 6-7 kg biji benih diperlukan untuk 1 hektar.
Bayam boleh juga disemai di dalam tapak semaian sebelum di ubah ke batas. Sebelum menyemai, gaulkan biji benih
dengan racun kulat seperti Thiram dengan kadar 3 gm Thiram dengan 1000 gm biji benih untuk mencegah penyakit
melecuh. Lebih kurang 12 hari selepas menyemai, siram anak benih dengan baja larutan urea sebanyak 4 gm dalam
seliter air. Sungkupan penuh dibuat 3 hari selepas selepas menyemai. Ubah dan tanam anak-anak benih ke atas batas
yang telah disediakan selepas 3-4 minggu disemai.
PENJAGAAN
Membaja
Baja organik seperti tahi ayam boleh digunakan sebagai baja asas. Baja ini digaul kedalam batas. Lebih kurang 5 tan
metrik baja ini diperlukan untuk sehektar.
Sebagai panduan, kadar pembajaan yang disyorkan 100 kg N, 23 kg P2O5, 144 kg K2O sehektar.
pada hari ke-4 dan hari ke 10-14.
Baja-baja ini digaul dan ditabur di antara lorong-lorong pokok.
Menyiram
Bayam memerlukan air yang banyak untuk pembesarannya. Dalam musim panas siram 2 kali sehari.
Sungkupan
Sungkupan diletakkan di atas batas selepas manabur benih atau mengubah. Gunakan pelepah kelapa atau rumputrumput
kering sebagai bahan sungkupan. Sungkupan boleh mengawal kehilangan air, pertumbuhan rumput rampai
serta memperbaiki struktur serta kesuburan tanah.
Merumput
Kawalan rumput rampai dilakukan sepanjang masa. Merumput boleh dilakukan dengan tangan.
MEMUNGUT HASIL
Bayam boleh dipungut 3-4 minggu selepas ditanam atau apabila pokok mencapai 20-25 cm tinggi. Kutipan dibuat 3-7
hari sekali. Pokok dicabut atau dipotong batangnya.
Tanam di tanah yang mempunyai saliran
yang elok. Amalkan giliran. Elakkan
menyiram berlebihan. Gaulkan 3 gm
Thiram (80WP) dengan 100 gm biji benih
sebelum menyemai.
Penyakit ini disebabkan kulit
bahagian pangkal pokok menjadi
reput dan pokok akam mati.
Lecuh anak benih
(Phythium aphani
dermatum)
Amalkan tanaman giliran. Tiada kawalan
kimia yang berkesan. Tanam bayam pada
kawasan baru yang bebas daripada
penyakit.
Terdapat tompok-tompok putih
pada daun. Bayam jenis daun bujur
adalah lebih tahan kepada penyakit
ini.
Hawar Melecuh
(Cystobus bliti)
Sembur dengan racun serangga seperti
triclorphon dengan kadar 0.1% b.a.
Ulat Ratus Larvanya memakan daun
(Prodenia litura F)
Sembur racun serangga seperti
trichlorphon dengan kadar 0.1 % b.a.
disekeliling anak-anak benih.
Ulat memotong btang anak benih
diparas permukaaan
Ulat pangkas
(agrotis ypsilon rott.)

cara menanam padi

BAB II
BERCOCOK TANAM PADI
Padi dibudidayakan dengan tujuan mendapatkan hasil yang setinggi-tinginya dengan kualitas sebaik mungkin, untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan maka, tanaman yang akan ditanam harus sehat dan subur. Tanaman yang sehat ialah tanaman yang tidak terserang oleh hama dan penyakit, tidak mengalami defisiensi hara, baik unsur hara yang diperlukan dalam jumlah besar maupun dalam jumlah kecil. Sedangkan tanaman subur ialah tanaman yang pertumbuhan clan perkembangannya tidak terhambat, entah oleh kondisi biji atau kondisi lingkungan.
PADI SAWAH
Teknik bercocok tanam yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan persemaian sampai tanaman itu bisa dipanen. Dalam proses pertumbuhan tanaman hingga berbuah ini harus dipelihara yang baik, terutama harus diusahakan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit yang sering kali menurunkan produksi.
1. PERSEMAIAN
Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena itu persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.
a. Penggunaan benih
- Benih unggul
- Bersertifikat
- Kebutuhan benih 25 -30 kg / ha
b. Persiapan lahan untuk persemaian
- Tanah harus subur
- Cahaya matahari
- Pengairan
- Pengawasan
c.
Pengolahan tanah calon persemaian
- Persemaian kering
- Persemaian basah
- Persemaian sistem dapog
Persemaian Kering
Persemaian kering biasanya dilakukan pada tanah-tanah remah, banyak terdapat didaerah sawah tadah hujan. Persemaian tanah kering harus dilakukan dengan baik yaitu :
- Tanah dibersihkan dari rumput clan sisa -sisa jerami yang masih tertinggal, agar tidak mengganggu pertumbuhan bibit.
- Tanah dibajak atau dicangkul lebih dalam dari pada apa yang dilakukan pada persemaian basah, agar akar bibit bisa dapat memasuki tanah lebih dalam, sehingga dapat menyerap hara lebih banyak.
- Selanjutnya tanah digaru
Areal persemaian yang tanahnya sempit dapat dikerjakan dengan cangkul, yang pada dasarnya pengolahan tanah ini bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah, agar tanah menjadi gembur.
Ukuran bedengan persemaian :
- Panjang bedengan : 500 -600 cm atau menurut kebutuhan, akan tetapi perlu diupayakan agar bedengan tersebut tidak terlalu panjag
- Lebar bedengan : 100 -150 cm
- Tinggi bedengan : 20 -30 cm
Diantara kedua bedengan yang berdekatan selokan, dengan ukuran lebar 30-40 cm. Pembuatan selokan ini dimaksud untuk mempermudah :
- Penaburan benih dan pencabutan bibit
- Pemeliharaan bibit dipersemaian meliputi :
¬ Penyiangan
¬ Pengairan
¬ Pemupukan
¬ Pemberantasan hama dan penyakit
Persemaian diupayakan lebih dari 1/25 luas sawah yang akan ditanami, penggunaan benih pada persemaian kering lebih banyak dari persemaian basah.
Persemaian Basah
Perbedaan antara persemaian kering dan basah terletak pada penggunaan air. Persemaian basah, sejak awal pengolahan tanah telah membutuhkan genangan air. Fungsi genangan air:
- Air akan melunakan tanah
- Air dapat mematikan tanaman pengganggu ( rumput )
- Air dapat dipergunakan untuk memberantas serangga pernsak bibit
Tanah yang telah cukup memperoleh genangan air akan menjadi lunak, tanah yang sudah lunak ini diolah dengan bajak dan garu masing-masing 2 kali. Namun sebelum pengolahan tanah harus dilakukan perbaikan pematang terlebih dahulu, kemudian petak sawah dibagi menurut keperluan. Luas persemaian yang digunakan 1/20 dari areal pertanaman yang akan ditanami.
Sistem Dapog
Di Filipina telah dikenal cara penyemaian dengan sistem dapog, sistem tersebut di Kabupaten Bantul telah dipraktekan di Desa Pendowoharjo, Sewon.
Cara penyemaian dengan sistem dapog :
- Persiapan persemaian seperti pada persemaian basah
- Petak yang akan ditebari benih ditutup dengan daun pisang
- Kemudian benih ditebarkan diatas daun pisang, sehingga pertumbuhan benih dapat menyerap makanan dari putik lembaga
- Setiap hari daun pisang ditekan sedikit demi sedikit kebawah
- Air dimasukan sedikit demi sedikit hingga cukup sampai hari ke 4
- Pada umur 10 hari daun pisang digulung dan dipindahkan kepersemaian yang baru atau tempat penanaman disawah
d. Penaburan benih
Perlakuan sebagai upaya persiapan
Benih terlebih dahulu direndam dalam air dengan maksud :
- Seleksi terhadap benih yang kurang baik, terapung, melayang harus dibuang
- Agar terjadi proses tisiologis
Proses tisiologis berarti terjadinya perubahan didalam benih yang akhimya benih cepat berkecambah. Terserap atau masuknya air kedalam benih akan mempercepat proses tisiologis
Lama perendaman benih
Benih direndam dalam air selama 24 jam, kemudian diperam ( sebelumnya ditiriskan atau dietus )
Lamanya pemeraman
Benih diperam selama 48 jam, agar didalam pemeraman tersebut benih berkecambah.
Pelaksanaan menebar benih
Hal- hal yang hams diperhatikan dalam menebar benih adalah :
- Benih telah berkecambah dengan panjang kurang lebih 1 mm
- Benih tersebar rata
- Kerapatan benih harus sama
e. Pemeliharaan persemaian
1) Pengairan
Pada pesemaian secara kering
Pengairan pada pesemaian kering dilakukan dengan cara mengalirkan air keselokan yang berada diantara bedengan, agar terjadi perembesan sehingga pertumbuhan tanaman dapat berlangsung, meskipun dalam hal ini sering kali ditumbuhi oleh tumbuhan pengganggu atau rumput. Air berperan menghambat atau bahkan menghentikan pertumbuhan tanaman pengganggu / rumput. Perlu diketahui bahwa banyaknya air dan kedalamanya merupakan faktor yang memperngaruhi perkembangan semai, terutama pada pesemaian yang dilakukan secara basah.
Pada pesemaian basah
Pengairan pada pesemaian basah dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Bedengan digenangi air selama 24 jam
- Setelah genagan itu berlangsung selama 24 jam, kemudian air dikurang hingga keadakan macak-macak ( nyemek-nyemek ), kemudian benih mulai bisa disebar
Pengurangan air pada pesemaian hingga keadaan air menjadi macak-macak ini, dimaksudkan agar:
0 Benih yang disebar dapat merata daD mudah melekat ditanah sehingga akar mudah masuk kedalam tanah.
- Benih tidak busuk akibat genagan air
- Memudahkan benih bernafas / mengambil oksigen langsung dari udara, sehingga proses perkecambahan lebih cepat
- Benih mendapat sinar matahari secara langsung
Agar benih dalam bedengan tidak hanyut, maka air harus diatur sesuai dengan keadaan, misalnya : bila akan terjadi hujan maka bedengan perlu digenangi air, agar benih tidak hanyut. Penggenangan air dilakukan lagi pada saat menjelang pemindahan bibit dari pesemaian kelahan pertanaman, untuk memudahkan pencabutan.
2) Pemupukan dipersemaian
Biasanya unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar ialah unsur hara makro. Sedangkan pupuk buatan / anorganik seperti Urea, TSP dll diberikan menjelang penyebaran benih dipesemaian, bila perlu diberi zat pengatur tumbuh. Pemberian zat pengatur tumbuh pada benih dilakukan menjelang benih disebar.
2.
PERSIAPAN DAN PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah ( struktur tanah ) yang dikehendaki oleh tanaman. Pengolahan tanah sawah terdiri dari beberapa tahap :
a. Pembersihan
b. Pencangkulan
c. Pembajakan
d. Penggaruan
a. Pembersihan
- Selokan-selokan perlu dibersihkan
- Jerami yang ada perlu dibabat untuk pembuatan kompos
b. Pencangkulan
Perbaikan pematang dan petak sawah yang sukar dibajak
c. Membajak
- Memecah tanah menjadi bongkahan-bongkahan tanah
- Membalikkan tanah beserta tumbuhan rumput ( jerami ) sehingga akhirnya membusuk.
- Proses pembusukan dengan bantuan mikro organisme yang ada dalam tanah
d. Menggaru
- Meratakan dan menghancurkan gumpalan-gumpalan tanah
- Pada saat menggaru sebaiknya sawah dalam keaadan basah
- Selama digaru saluran pemasukan dan pengeluaran air ditutup agar lumpur tidak hanyut terbawa air keluar
- Penggaruan yang dilakukan berulang kali akan memberikan keuntungan
- Permukaan tanah menjadi rata
- Air yang merembes kebawah menjadi berkurang -Sisa tanaman atau rumput akan terbenam
- Penanaman menjadi mudah
- Meratakan pembagian pupuk dan pupuk terbenam
3.
PENANAMAN
Dalam penanaman bibit padi, harus diperhatikan sebelumnya adalah :
a. Persiapan lahan
b. Umur bibit
c. Tahap penanaman
a. Persiapan lahan
Tanah yang sudah diolah dengan cara yang baik, akhirnya siap untuk ditanami bibit padi.
b. Umur bibit
Bila umur bibit sudah cukup sesuai dengan jenis padi, bib it terse but segera dapat dipindahkan dengan cara mencabut bibit
c. Tahap penanaman
Tahap penanaman dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu
1. Memindahkan bibit
2. Menanam
1) Memindahkan bibit
Bibit dipesemaian yang telah berumum 17-25 hari ( tergantung jenis padinya, genjah / dalam ) dapat segera dipindahkan kelahan yang telah disiapkan.
Syarat -syarat bibit yang siap dipindahkan ke sawah :
- Bibit telah berumur 17 -25 hari
- Bibit berdaun 5 -7 helai
- Batang bagian bawah besar, dan kuat
- Pertumbuhan bibit seragam ( pada jenis padi yang sama)
- Bibit tidak terserang hama dan penyakit
Bibit yang berumur lebih dari 25 hari kurang baik, bahkan mungkin telah ada yang mempunyai anakan.
2)
Menanam
Dalam menanam bibit padi, hal- hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Sistim larikan ( cara tanam )
b. Jarak tanam
c. Hubungan tanaman
d. Jumlah tanaman tiap lobang
e. Kedalam menanam bibit
f. Cara menanam
a) Sistim larikan ( cara tanam )
- Akan kelihatan rapi
- Memudahkan pemeliharaan terutama dalam penyiangan
- Pemupukan, pengendalian hama dan penyakit akan lebih baik dan cepat
- Dan perlakuan-perlakuan lainnya
- Kebutuhan bibit / pemakaian benih bisa diketahui dengan mudah
b) Jarak tanam
Faktor yang ikut menentukan jarak tanam pada tanaman padi, tergantung pada :
- .Jenis tanaman
- Kesuburan tanah
- Ketinggian tempat / musim
- Jenis tanaman
Jenis padi tertentu dapat menghasilkan banyak anakan. Jumlah anakan yang banyak memerlukan jarak tanam yang lebih besar, sebaliknya jenis padi yang memiliki jumlah anakan sedikit memerlukan jarak tanam yang lebih sempit.
- Kesuburan tanah
Penyerapan hara oleh akar tanaman padi akan mempengaruhi penentuan jarak tanam, sebab perkembangan akar atau tanaman itu sendiri pada tanah yang subur lebih baik daTi pada perkembangan akar / tanaman pada tanah yang kurang subur. Oleh karena itu jarak tanam yang dibutuhkan pada tanah yang suburpun akan lebih lebar daTi pada jarak tanam padah tanah yang jurang subur.
- Ketinggian tempat.
Daerah yang mempunyai ketinggian tertentu seperti daerah pegunungan akan memerlikan jarakn tanam yang lebih rapat dari pada jarak tanam didataran rendah, hal ini berhubungan erat dengan penyediaan air. Tanaman padi varietas unggul memerlukan jarak tanam 20 x 20 cm pada musim kemarau, dan 25 x 25 cm pada musim hujan.
c) Hubungan tanaman
Hubungan tanaman berkaitan dengan jarak tanam. Hubungan tanaman yang sering diterapkan ialah :
- Hubungan tanaman bujur sangkar ( segi empat )
- Hubungan tanaman empat persegi panjang.
- Hubungan tanaman 2 baris.
d) Jumlah tanaman ( bibit ) tiap lobang.
Bibit tanaman yang baik sangat menentukan penggunaannya pada setiap lubang. Pemakian bibit tiap lubang antara 2 -3 batang
e) Kedalaman penanaman bibit
Bibit yang ditanam terlalu dalam / dangkal menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik, kedalam tanaman yang baik 3 -4 cm.
f) Cara menanam
Penanaman bibit padi diawali dengan menggaris tanah / menggunakan tali pengukur untuk menentukan jarak tanam. Setelah pengukuran jarak tanam selesai dilakukan penanaman padi secara serentak.
4.
PEMELIHARAAN
Meliputi :
a. Penyulaman dan penyiangan
b. Pengairan
c. Pemupukan
a. Penyulaman dan penyiangan.
Yang harns diperhatikan dalam penyulaman :
- Bibit yang digunakan harus jenis yang sama
- Bibit yang digunakan merupakan sisa bibit yang terdahulu
- Penyulaman tidak boleh melampoi 10 hari setelah tanam.
- Selain tanaman pokok ( tanaman pengganggu ) supaya dihilangkan.
b. Pengairan
Pengairan disawah dapat dibedakan :
- Pengairan secara terus menerus
- Pengairan secara piriodik
c.Pemupukan
Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan sangat penting bagi tanaman baik dalam proses pertumbuhan / produksi, pupuk yang sering digunakan oleh petani berupa :
- Pupuk alam ( organik )
- Pupuk buatan ( an organik )
Dosis pupuk yang digunakan :
- Pupuk Urea 250 -300 kg / ha
- Pupuk SP 36 75 -100 kg / ha
- Pupuk KCI 50 -100 kg / ha
- Atau disesuaikan dengan analisa tanah

cara menanam kangkung

PANDUAN MENANAM KANGKUNG
PENYEDIAAN TANAH
Tanah perlu dibajak dan digembur dua kali sedalam 15-20 cm. Kemudian batas yang berukuran 1.2 m lebar, 7.5 m
panjang dan 20-30 cm tinggi disediakan. Alur dibuat merintangi batas denagn jarak 20cm dan sedalam 3cm untuk
menabur benih.
MENANAM
Biji benih kangkung boleh ditanam terus ke atas batas. Sebanyak 46 g biji benig sebatas (30 kg biji benih sehektar)
ditabur jarang-jarang ke dalam alur-alur. Selepas 10 – 14 hari, penjarangan dibuat mengikut ukuran yang di syorkan,
iaitu 20 cm antara baris (alur) dan 10 cm antara pokok.
PEMBAJAAN
Bagi tanah mineral, baja organan digaulkan ke dalam batas untuk menentukan kesuburan pokok. Pembajaan yang
disyorkan adalah seperti berikut:-
3 3 minggu NPK 15:15:15 0.5 kg 0.25 tan
2 2 minggu NPK 15:15:15 0.4 kg 0.25 tan
1 Sebelum menanam Baja Organan 6 kg 4 tan
Pusingan Masa Jenis Baja Kadar/Batas (7.5m x 1.2m) Kadar/ha
PENGAIRAN
Kangkung memerlukan air yang banyak untuk tumbesarannya. Penyiraman air dua kali sehari dalam musim panas,
secara manual atau sistem pengairan renjis adalah disyorkan.
KAWALAN RUMPAI
Kawalan rumpai dilakukan secara manual dengan kadar dua kali sepanjang umur pokok. Racun glufosinate ammonium
bolah digunakan di keliling batas dan parit.
KAWALAN SERANGGA DAN PENYAKIT
Kangkung jarang diserang oleh serangga. Penyakit utama yang menyerang adalah:-
Karat Putih (Albugo pomoeae aquaticae) – Amalkan tanaman giliran. Sembur racun mancozeb.
PENGUTIPAN HASIL
Kangkung boleh dipungut hasilnya 30 hari selepas ditanam. Pokok dicabut bersama akar dan dibasuh dalam air.
Pengeluaran hasil adalah di antara 10-15 tan/ha. Purata hasil dianggarkan sebanyak 12 tan/ha.
KAWALAN PENYAKIT DAN SERANGGA
Untuk kawalan ulat pengorek buah sembur jika perlu dengan racun serangga seperti carbaryl, 0.1 % bahan aktif.
Untuk kawalan bintik berpusar, sembur dengan mancozeb, 0.1 % b.a.
PENUAIAN
Di Ladang
Pungutan hasil pertama ialah pada 6 minggu selepas menanam. Kutip kacang sebelum biji terbunjul. Kutip 2 hari sekali
dalam masa 6 minggu. Hasil dianggarkan sebanyak 100 hingga 175 kg bagi 100 meter persegi. Dengan harga purata
antara RM 4 – RM 6 /kg
Dalam Pasu dan Bekas
Anggaran hasil ialah 0.5 kg sepokok.